jarum jam melangkahkan detiknya menuju jam dua
air memancarkan cahya matahri menciptakan keindahan alam
mataku tak henti-hentinya melihat jalan yang palsu akan fatamurgana
insan yang ku nanti telah datang
lalu kami duduk di utara menghadap ke selatanaku katanya dia wktu ku ucap kau
tiga tahun lamanya aku tinggalkan serambi ini
untuk yang terahir kalinya kau katakan jangan ganggu aku lagi
rasanya hal itu tidak mungkin
rasa ini adalah hati
ini bukan kebencian
dari hati itulah cinta
aku yakin itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar